11 Model Rumah Ramah Lingkungan dan Hemat Energi

AtapCinta - Tahukah Anda banyak arsitek yang memprediksikan bahwa tren bangunan rumah tinggal tahun-tahun mendatang banyak berkonsep ramah lingkungan (eco friendly house)?

Ya, kami rasa itu wajar, mengingat banyak warga Indonesia yang kian sadar mengenai isu lingkungan dan juga dampaknya. Selain itu, mereka juga kian sadar akan hidup yang sehat. Salah satu caranya yakni membuat hunian rumah yang hijau (green house), hemat energi serta ramah lingkungan.

Nah, sebenarnya apa itu pengertian rumah ramah lingkungan?

Rumah eco friendly merupakan sebuah konsep yang didesain berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan potensi alam secara maksimal. Konsep tersebut bisa dilihat mulai dari layout bangunan, memaksimalkan area hijau, bahan material rumah yang ramah lingkungan, pemanfaatan air yang baik, hingga sistem pembuangan yang tidak merusak alam sekitar.

Bagi Anda yang sedang membangun sebuah rumah atau juga mungkin dalam proses merenovasi, tidak ada salahnya mengedepankan konsep rumah yang ramah lingkungan. Berikut ini panduan sederhananya:


Layout Bangunan Rumah


Pertama, Anda bisa mengalokasikan sekitar 25-30 % dari luas lahan rumah untuk ditanami berbagai macam tanaman. Ada begitu banyak ide untuk membuat hijau area rumah Anda. Mulai dari taman biasa, taman dinding vertikal, kolam tanaman air, hingga pagar tanaman.

Sifat tanaman yang menghisap karbondioksida dan menghasilkan oksigen tentunya sangat berguna untuk menciptakan kualitas udara yang sehat di sekitar rumah Anda. Selain itu, area hijau tersebut bisa bermanfaat sebagai area resapan air.

Kedua, arsitektur rumah ramah lingkungan memiliki banyak bukaan baik berupa pintu maupun jendela untuk sirkulasi udara, supaya selalu mendapatkan pasokan udara bersih. Rumah berkonsep ramah lingkungan juga memanfaatkan potensi cahaya matahari untuk pencahayaan.

Selain itu, salah satu ciri rumah eco friendly pada bagian atapnya datar serta terdapat sebuah taman (baca:roof garden). Konsep ini selain bisa dimanfaatkan sebagai taman rumah, juga bisa membantu menurunkan suhu panas ke dalam rumah itu sendiri.

Ketiga, Anda bisa mendesain rumah yang minim sekat atau dinding. Konsep ini menciptakan interior ruangan multifungsi yang memungkinkan banyak terkena sinar matahari serta sirkulasi udaranya yang baik.


Pemakaian Produk Hemat Energi


Mulai saat ini Anda bisa memilih aneka produk elektronik maupun furniture rumah yang hemat energi. Mulai dari lampu hemat energi sampai dengan alat elekronik tv yang hemat energi. Aneka produk hemat energi ini bisa diaplikasikan di ruang dapur, kamar mandi, kamar tidur dan ruangan lainnya. Prinsipnya: Bijaklah dalam penggunaanya alias jangan boros.

Maksimalkan Penggunaan Air


Setidaknya terdapat 3 hal yang mesti Anda perhatikan, yaitu menghemat dalam pemakaian air, membuat sumur resapan di sekitar area rumah, dan mendaur ulang air.

Contoh penerapan dalam mendaur ulang air: air wastafel bekas mencuci sayuran atau air bekas mandi bisa didaur ulang jadi air untuk membersihkan wc. Air bekas mencuci pakaian bisa ditampung serta disaring, dan diresapkan ke dalam sumur resapan air yang telah dilengkapi filter alami seperti kerikil, pasir, arang dan ijuk.

Air hujanpun bisa dimanfaatkan dengan baik: ditampung, diserap, serta dialirkan ke dalam sumur resapan. Jadi, hampir tidak ada air yang terbuang secara percuma dari konsep rumah ramah lingkungan seperti ini.

Lalu teknisnya seperti apa?

Anda bisa mendiskusikannya dengan arsitek karena merekalah yang berpengalaman dalam hal ini.

Contoh Arsitektur Rumah Ramah Lingkungan


D-minution House

Arsitek: SUB. Studio for visionary design

Fotografer: SUB. Studio for visionary design via archdaily
rumah ramah lingkungan


Rumah ini didesain oleh arsitek SUB. Studio for Visionary Design yang terletak di Jakarta. Rumah minimalis ini hanya dibangun pada area 93 meter persegi.

Rumah dibangun mengedepankan konsep ekologis dengan banyaknya bukaan yang memungkinkan sinar matahari dan udara masuk ke dalam rumah. Jendela dengan bukaan besar pada lantai kedua membuat suasana ruangan menjadi cerah pada siang hari.


Dinding rumah tanpa finishing yang membuat rumah ini tampil unik dan alami. Arsitek mengatakan untuk membangun rumah ini cukup dengan biaya sekitar US $ 17.500 yang menghasilkan rumah yang sesuai dengan iklim tropis di Indonesia.

S14 house

Arsitek: archicentre

Fotografer:archicentre via expatgo
rumah ramah lingkungan dan hemat energi

Rumah ini terletak di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia yang mengusung konsep eco-friendly dalam pembangunannya.

Sang arsitek mengklaim bahwa untuk membangun rumah ini tanpa menebang satu pohon pun. Selain itu, arsitek ingin membuat sebuah konsep rumah baru pada sebuah bangunan lama.

Rumah baru sekarang ini mempunyai beragam fitur yang ramah lingkungan, seperti ventilasi atap, turbin angin (sebuah alat yang mengubah energi kinetik dari angin menjadi tenaga listrik), furnitur daur ulang, panel surya dan panel untuk menampung air hujan.

Green Edge House

Arsitek: ma-style architects

Fotografer: Nacasa & Partners Makoto Yasuda via archdaily

rumah ramah lingkungan di jepang

Sebuah rumah ramah lingkungan di Jepang ini memiliki konsep yang cukup unik. Karena untuk menjaga privasi pemiliknya, sang arsitek sengaja “bermain-main” dengan halaman rumah.
Sang arsitek menamakan rumah ini “Green Edge House”. Dalam mendesain rumah ini, arsitek sangat mengeksploitas halaman rumah untuk mendapatkan cahaya alami dan udara. Dari dalam ruangan Anda bisa melihat pemandangan eksterior yang terdiri dari batu-batuan dan aneka jenis tanaman.

Lantai kayu bisa membuat suasana ruangan menjadi nampak alami. Partisi ruangan berupa kaca transparan menjadi pembatas antara interior ruangan dengan halaman rumah.

Kofunaki House
Arsitek: ALTS Design Office 
Fotografer: Yuta Yamada/Fujishokaivia archdaily

Rumah sederhana ini terletak di Jepang yang menempati area seluas 132,31 meter persegi. Pemilik rumah menginginkan sebuah interior hunian yang lapang dan cerah.

Interior ruangan didominasi warna putih dengan unsur kayu pada bagian lantai rumah. Dalam berbagai sudut ruangan terdapat banyak tanaman yang dibiarkan tumbuh tanpa dalam pot. 

Disekeliling tanaman tersebut dihiasi dengan kerikil yang menambah kesan unik dari rumah ini.

Setia Eco Park Villa

Arsitek: TWS & Partners

Fotografer: Courtesy of TWS & partners via archdaily

Rumah asri yang terletak di Malaysia karya dari arsitek tws&partner. Pemilik rumah menginginkan sebuah hunian yang bergaya tropis modern yang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan.

Green Roof pada lantai atas memberikan suasana yang nyaman dan segar pada area rumah. Selain itu, pada atap bangunan juga terdapat sebuah panel surya yang sebagian difungsikan sebagai kanopi.

Arsitek mengklaim bahwa adanya panel surya bisa mengurangi sekitar 30 % dari total energi listik dari rumah ini.Sinar matahari dapat masuk dengan leluasa ke dalam rumah ini. Selain itu, sirkulasi udara juga berjalan dengan baik dengan banyaknya ruang-ruang terbuka.

Rumah Jerami

Pemilik: Christian dan Deepti Wetjen

Fotografer: via indexberita

Rumah ramah lingkungan di jakarta ini dindingnya terbuat dari jerami. Luas bangunan rumah 355 meter persegi yang terdiri dari dua lantai.

Dinding yang terbuat dari jerami ini menciptakan hunian bebas kebakaran karena diplester oleh pasir kapur atau pasir tanah liat.

Jadi, adanya jerami ini tidak membutuhkan pemanas atau pendingin udara. Pemilik rumah tidak membutuhkan pendingin udara ketika cuaca diluar sedang panas-panasnya. Begitu pula ketika musim hujan, suasana dalam rumah pun tidak terpengaruh.

Untuk memenuhi kebutuhan energi dalam rumah, arsitek memanfaatkan tenaga surya untuk mendukungnya. Rumah ini tersedia sistem pemanas air bertenaga surya, tanki air sebagai penampung air untuk menyiram kloset dan tanaman, serta efisiensi energi pada tata cahaya dalam rumah.

Selain itu, rumah ini juga didesain agar sirkulasi udara dalam rumah menjadi sehat dengan adanya jendela yang dibuat menghadap utara serta jendela yang bergulir untuk memaksimalkan ventilasi.

Tan Residence

Arsitek: Chrystalline Artchitect

Fotografer: Chrystalline Artchitect via archdaily

Rumah mewah bergaya kontemporer ini didesain oleh Arsitek Chrystalline yang terletak di jakarta. Untuk menuju pintu utama rumah, Anda harus melewati anak tangga yang disekelilingnya ditanami tanaman hijau yang indah.

Interior rumah benar-benar memaksimalkan sinar matahari untuk menerangi area dalam rumah.

Penggunaan kaca besar transparan menjadi salah satu ciri unik dari hunian ini. Kesan luas dan lapang akan teras ketika memasuki dalam ruangan rumah. Tidak ada sekat antara ruang tamu dan ruang makan.


Green Roof Residence

Arsitek: andyrahmanarchitect

Fotografer: Mansyur Hasan via andyrahman architect

Fasade rumah mungil ini tampil menarik dan punya ciri khas tersendiri. Nuansa natural semakin kental dengan adanya dedaunan hijau pada bagian atap rumah (green roof).

Pagar depan rumah dibuat cukup unik dengan komposisi, pola garis dan bentuk dari material yang “memanjakan” mata. Pagar juga disusun dari pecahan batu-batu alam yang disusun dalam jaring kotak-kotak dari besi. Kombinasi yang manis untuk mempercantik tampilan depan rumah.

Lantai carport rumah menggunakan batu-batu kerikil yang disebar secara merata. Menurut arsitek, kerikil ini bisa sebagai penyerap air hujan sekaligus peredam getaran mobil yang masuk ke dalam carport.

Satu hal yang unik dari rumah ini adalah adanya tanaman markisa yang tumbuh subur. Ya, jenis tanaman merambat ini sengaja diarahkan pertumbuhannya kebagian atas carport bahkan sampai atap rumah. Adanya tanaman hias merambat ini bisa menciptakan suasana asri dalam rumah.

Konsep green house tidak hanya pada bagian depan rumah namun juga pada sisi belakang. Tembok belakang rumah ditumbuhi tanaman fleksi mini yang menjalar permukaan dinding dan memenuhi tembok pembatas belakang rumah.

Distort House / TWS & Partners

Arsitek: TWS & Partners

Fotografer: Fernando Gomulya via archdaily

Rumah unik ini didesain cantik nan asri dengan memanfaatkan banyaknya area hijau disekitarnya. Sang arsitek sengaja memutar sumbu rumah sekitar 15 derajat agar mendapatkan “view” maksimal dari taman kota di sekitar rumah.

Ruang publik dan semi publik ditempatkan pada lantai pertama dengan banyaknya ruang-ruang terbuka yang seakan menyatu dengan alam sekitar. Sedangkan area pribadi ditempatkan dilantai 2 yang memiliki “view” terbaik pemandangan taman kota.

Bangunan rumah tropis yang unik ini menggunakan material yang tidak merusak alam sekitar dan dari bahan daur ulang. Jendela-jendela kayu menggunakan material daur ulang yang menciptakan kesan unik tampak depan rumah.

Anda bisa melihat pada setiap ruang, kolom dan balok di-finishing dengan plesteran beton diantara dinding-dinding yang diberi warna putih.

Atap rumah menggunakan kayu-kayu daur ulang dari peti kemas (panel kayu). Rumah ini menggunakan genteng terakota tanpa finish mengkilap supaya lebih ramah lingkungan. Atap tanah liat tanpa glasir ini bisa memantulkan hingga 70 persen panas sehingga tidak masuk ke dalam rumah. Bagaimana? Rumah ramah lingkungan, bukan?

Breathing House / Atelier Riri

Arsitek: Atelier Riri

Photografer: Teddy Yunantha, Adhityo Faturrochman via archdaily
interior rumah ramah lingkungan

Rumah ini berlokasi di Serpong, Tanggerang Selatan yang diarsiteki oleh Atelier Riri. Hunian didesain apik dengan konsep ramah lingkungan dengan udara dan cahaya bisa masuk secara natural ke dalam rumah. Didesain tiga lantai dengan fungsi yang berbeda-beda tiap lantai yang dibangun di atas lahan seluas 320 meter persegi.

Lantai pertama berfungsi sebagai ruang publik yang didesain seolah-olah bisa “bernapas” melalui ventilasi besar pada pola lubang di beberapa bagian rumah. Lihat gambar!

Sang arsitek menggunakan bata-bata yang dirancang dengan rongga atau Hollow Brick yang berguna sebagai cross ventilation dan bisa mengurangi penggunaan energi listrik seperti AC.

Material rumah berasal dari bahan-bahan alami dan dinding rumah ramah lingkungan, misalnya batu bata, gain reinforced cement (GRC) dan logam daur ulang yang menjadikan rumah kontemporer yang nyaman untuk ditempati.

Menurut arsitek, rumah ini mempunyai satu titik berupa lubang kosong besar yang mempunyai atap kaca di atasnya. Di bawah atap kaca tersebut terdapat kolam renang yang memiliki fungsi lain, yakni sebagai penurun suhu ruangan secara alami.

Lantai dua rumah ini difungsikan sebagai ruang privasi, misalnya kamar tidur pribadi, ruang kerja dan ruang tamu.

Sedangkan untuk lantai ketiga, berisikan roof garden (taman atap) sebagai area ruang terbuka dan juga ruang kumpul keluarga. Taman atap ini bisa mendinginkan ruangan di bawahnya dan bisa digunakan sebagai tempat menampung air hujan yang bisa digunakan untuk mencuci mobil dan lain sebagainya.

Bagaimana contoh desain rumah go green diatas? Mana yang Anda sukai?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : 11 Model Rumah Ramah Lingkungan dan Hemat Energi

0 komentar:

Posting Komentar